Jenis kain sweter apa yang tidak menumpuk?
Nov 30, 2023
Sweater menjadi item yang paling cocok untuk musim gugur dan musim dingin, karena bersifat kasual dan modis untuk dikenakan. Musim gugur dan musim dingin juga merupakan musim yang paling cocok untuk membeli sweater. Dalam mengembangkan sweater, kita tidak hanya harus memperhatikan gaya pakaiannya saja, tetapi juga memperhatikan kualitas pakaiannya.
Kain sweter merupakan salah satu jenis kain rajutan yang setelah disikat disebut dengan bahan fleece. Berat gram umumnya antara 190gsm dan 350gsm.
Menurut ketebalannya, dapat dibagi menjadi:
1. Untuk kain yang beratnya di bawah 250g disebut sweter kecil di pasaran, dan ada pula yang menyebutnya sweter tunggal, karena ditenun dengan satu benang, sehingga relatif tipis pada jenis ini.
2. Untuk kain yang beratnya di atas 280g disebut sweter besar di pasaran, dan ada juga yang menyebutnya sweter ganda, karena ditenun dengan dua atau tiga benang, sehingga jenis kain ini relatif tebal. Lingkaran sweter besar jelas lebih besar, sehingga disebut juga kain terry.
Berdasarkan komposisinya, dapat dibagi menjadi:
1. 100% katun
2. CVC (kapas poliester, mengandung lebih dari 60% katun)
3. TC/AB (mengandung sekitar 30% kapas)
4. 100% poliester
Jika terbuat dari keempat bahan di atas, maka sweater tersebut tidak memiliki elastisitas. Sweater elastis dibuat dengan spandeks, yang pada dasarnya ditambahkan ke semua kain katun, CVC, TC/AB, dan poliester. Setelah ditambahkan spandeks, kain kaus memiliki elastisitas yang umumnya menyumbang 5% dari keseluruhan kain.
Mengapa sweater menumpuk?
Sweater pilling memang menjadi masalah yang membuat frustasi, lagipula pakaian yang bertumpuk akan terlihat sangat murahan dan tidak berkelas, dan memakainya di badan juga bisa membuat mood menjadi buruk. Percayalah, kita sendiri pernah menghadapi situasi ini dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa pakaian menumpuk?
Ada tiga alasan utama terjadinya pilling kain:
1. Karakteristik kain pilling.
Tingkat kesulitan pilling berbeda-beda pada berbagai jenis kain, dan sifat serat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pilling kain. Panjang serat, kehalusan, morfologi, dan sifat permukaan juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pilling kain. Sebaliknya, serat halus lebih rentan terhadap pilling dibandingkan serat kasar, sedangkan serat campuran lebih rentan terhadap pilling dibandingkan serat lainnya.
2. Pilling elektrostatik gesekan.
Beberapa serat kimia memiliki daya serap air yang buruk dan rentan menghasilkan listrik statis selama pengeringan dan gesekan terus menerus. Listrik statis menyebabkan permukaan berbulu pada kain serat pendeknya berdiri tegak, menciptakan kondisi pilling dan pilling. Misalnya, listrik statis poliester mudah menyerap partikel asing dan menghasilkan pilling.
3. Pencucian dan pilling yang tidak tepat.
Waktu pencucian yang lama dapat dengan mudah menyebabkan kerusakan serat kain, mengakibatkan kerusakan serat dan meningkatkan kemungkinan terjadinya pilling; Suhu pencucian yang berlebihan (suhu yang sesuai sebesar 20-45 derajat), deterjen yang salah (disarankan penggunaan deterjen netral), dll. dapat menyebabkan pilling.
Syarat yang diperlukan untuk pilling adalah serat harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang pilling, seperti kapas dan wol halus yang putus dan rontok selama tahap pilling, dan kecil kemungkinan terjadinya pilling. Serat kimia berbeda, serat poliester atau akrilik sangat keras kepala, pertama mengelupas, kemudian mengelupas. Penumpukan pakaian dipengaruhi oleh karakteristik kain dan tidak dapat dihindari, namun kadarnya dapat dikontrol. Serat halus lebih rentan terhadap pilling dibandingkan serat kasar, sedangkan serat campuran lebih rentan terhadap pilling dibandingkan serat lainnya. Misalnya, pakaian yang terbuat dari serat sintetis atau katun lebih rentan terhadap pilling dibandingkan pakaian yang terbuat dari katun murni.
Larutan:
Solusi mendasarnya adalah memilih kain yang tidak mudah kusut, seperti kain serat alami seperti katun murni, sutra, kasmir, dll, saat membeli kain sweater. Wol alami murni adalah yang terbaik, tetapi harganya akan lebih mahal, dengan kehangatan dan kelembutan yang lebih tinggi.
Sweater berbahan katun murni memiliki tekstur dan tekstur yang lebih baik sehingga nyaman dipakai, sangat lembut, dan juga sangat menyerap keringat.